Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Selasa, 27 Maret 2012

Perlu Pemimpin Ngawur Tapi Manjur

Jakarta September 2010, publik di Indonesia terenyak oleh keberanian seorang prajurit TNI AU mengkritik kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dengan pedasnya Adji Suradji, saat itu berpangkat kolonel, mengatakan SBY tak mempunyai keberanian untuk memberantas korupsi yang menggurita.

Kontan, tulisan Adji itu mengundang reaksi keras, terutama dari pimpinan TNI. Ia ditegur. Kader partai Demokrat menuduh si prajurit disetir oleh ‘sutradara’ tertentu. Presiden SBY sendiri juga tersinggung, karena seorang prajurit tak berhak mengkritik atasannya.

“Karena itu bertentangan dengan sumpah prajurit, dengan UU TNI, di mana disebutkan dengan gamblang kode etik perwira,” kata Presiden.

Dua tahun lewat, wacana tentang kepemimpinan itu kembali mengemuka. Namun, yang muncul sekarang ini sama sekali bertolak belakang dengan gambaran Adji tentang sosok Presiden yang dikritiknya.

Kini muncul pemimpin yang berani, bertindak cepat, menggebrak, penuh kejutan dan terobosan. Cara-cara yang dilakukan pemimpin itu bisa saja terlihat ‘nyeleneh’, keluar dari aturan resmi. Namun metodenya memiliki daya perubahan positif yang luar biasa.

Adalah aksi dua orang pemimpin, Dahlan Iskan dan Joko Widodo, yang menjadi pemicunya. Dahlan adalah Menteri BUMN, sementara Joko merupakan Walikota Solo yang kini maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar