Oleh: Sumitro
Nasional - Minggu, 11 Maret 2012 | 13:14 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan, sebagian besar masyarakat tidak menyetujui kebijakan pemerintah dalam menaikkan bahan bakar minyak (BBM) yang rencananya per 1 April 2012.
Prosentase ketidaksetujuan itu berdasarkan survei LSI selama empat hari, tanggal 5 hingga 8 Maret 2012 yang mencapai 86,60 persen.
Survei dengan menggunakan metode multistage random sampling dan mengambil responden sejumlah 440 orang di seluruh wilayah di Indonesia hanya mencatat 11,26 persen responden yang menyatakan setuju akan kebijakan kenaikan BBM. Sebesar 2,14 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
"Sedangkan 86,60 persen responden menyatakan tidak setuju, 11,26 persen menyatakan setuju dan 2,14 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak menjawab," papar peneliti LSI, Adjie Alfarabi dalam konferensi pers hasil survei LSI dengan tema 'Bola Panas BBM, BLT dan Efek Elektoralnya' di kantornya, Minggu (11/3/2012).
Menurut dia, besaran prosentase ketidaksetujuan masyarakat terhadap kebijakan penaikan BBM adalah yang terbesar selama LSI melakukan survei terhadap kebijakan pemerintah. Alfarabi menilai, kebijakan pemerintah menaikkan BBM merupakan kebijakan yang tidak populis, karena ditolak sebagian besar pemerintah dan merata disemua segmen masyarakat. [yeh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar