Aburizal Bakrie. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta- Sikap Partai Golkar soal alokasi kursi pada pemilihan umum sedikit melunak. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan pihaknya kini jatuh pada pilihan alokasi kursi tiga hingga delapan untuk setiap daerah pemilihan. "Jadi Golkar 3-8 sekarang, tadinya Golkar menginginkan 3-6 per dapil," ujarnya saat ditemui seusai menyampaikan pidato awal tahun 2012 di Gedung DPR, Jakarta Rabu (18/1).
Ical berharap dengan adanya perubahan ini bisa tercipta kesepakatan. "Mungkin jalan terbaik yang ada di tengah adalah 3-8," lanjut. Dari diskusi sebelumnya, memang hanya Golkar yang berkukuh pada angka 3-6. Partai lainnya sudah sepakat di angka 3-10. Selain itu, Golkar berharap agar pembagian alokasi kursi dibuat habis di daerah pemilihan.
Untuk sistem pemilihan Golkar juga mengubah sikap. Kini, partai berlambang pohon beringin itu mengusung sistem proporsional terbuka. Ini seperti mayoritas pilihan partai koalisi lainnya. Yang masih bersikukuh pada pilihan sistem proporsional tertutup adalah Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Ketua Fraksi Golkar DPR Setya Novanto menyatakan pihaknya memberikan pilihan alternatif sistem terbuka setelah melihat perkembangan situasi. "Kalau tetap dipaksakan untuk menerapkan sistem campuran mungkin tidak akan mencukupi waktunya. Mungkin usulan ini bisa dipertimbangkan untuk Pemilu selanjutnya," ujarnya. Untuk ambang batas parlemen, Golkar masih belum berkutik dari angkalima persen.
Ical berharap dengan adanya perubahan ini bisa tercipta kesepakatan. "Mungkin jalan terbaik yang ada di tengah adalah 3-8," lanjut. Dari diskusi sebelumnya, memang hanya Golkar yang berkukuh pada angka 3-6. Partai lainnya sudah sepakat di angka 3-10. Selain itu, Golkar berharap agar pembagian alokasi kursi dibuat habis di daerah pemilihan.
Untuk sistem pemilihan Golkar juga mengubah sikap. Kini, partai berlambang pohon beringin itu mengusung sistem proporsional terbuka. Ini seperti mayoritas pilihan partai koalisi lainnya. Yang masih bersikukuh pada pilihan sistem proporsional tertutup adalah Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Ketua Fraksi Golkar DPR Setya Novanto menyatakan pihaknya memberikan pilihan alternatif sistem terbuka setelah melihat perkembangan situasi. "Kalau tetap dipaksakan untuk menerapkan sistem campuran mungkin tidak akan mencukupi waktunya. Mungkin usulan ini bisa dipertimbangkan untuk Pemilu selanjutnya," ujarnya. Untuk ambang batas parlemen, Golkar masih belum berkutik dari angkalima persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar